PROJECT EVALUASI HASIL BELAJAR

PROJECT
EVALUASI HASIL BELAJAR
Menganalisis Hasil Evaluasi Skripsi dalam Peningkatan Pembelajaran
Dosen Pengampu: Dra. Elvi Syahrin, M. Hum
UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS (ÉXPRESSION ÉCRITE) DENGAN MENGGUNAKAN METODE TWO STRAY TWO STAY  
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9LnegbyVX6EveWK-FFaspxPVOo97uWQ5ufQzIu8ZMWA9EyNHQsh38eatukIv8iwpzi06N9B_AylQA19sPznxcB4BBNRhpMSb3of2lY40iqmSN6phqcVdMBnq_HB7lQHvALMNXAb9wKQY/s1600/Seal_of_the_State_University_of_Medan.png
Disusun Oleh:

Sony Panjaitan (2153131018)
Dewi Sartika (2153131005)
Windy Undari (2152131011)
 Popy Loventi (2153131013)
Eunike Hanna Sihaloho (2152131006)

PENDIDIKAN BAHASA PRANCIS
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2017


KATA PENGANTAR



Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karna atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas PROJECT mata kuliah EVALUASI HASIL BELAJAR. Dan Terima Kasih kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan dukungan serta memberikan kepercayaan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu, Dan dimana dengan adanya pemberian tugas ini penulis dapat memahami dan memperdalam pengetahuan tentang Evaluasi Hasil Belajar yang telah  diselesaikan.
            Penulis sadar bahwa tugas ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dalam tugas ini yang sifatnya membangun agar di lain kesempatan Penulis Dapat Meningkatkannya lebih baik lagi.
            Akhir kata kami ucapkan terima kasih. Semoga apa yang penulis kerjakan dapat bermanfaat bagi orang lain.

Medan,   November 2017

Penulis











BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran bahasa Prancis, siswa dituntut untuk dapat menguasai bahasa Prancis melalui empat keterampilan yaitu keterampilan menyimak (compréhension orale), keterampilan membaca (compréhension écrite), keterampilan berbicara (expression orale), dan keterampilan menulis (expression écrite) serta melalui keterampilan pendukung lainnya seperti tata bahasa (grammaire), pelafalan (pronounciation) dan kosa kata (vocabulaire). Dari keempat keterampilan tersebut, menurut Iskandarwassid dan Sunendar (2013: 248) keterampilan menulislah yang merupakan salah satu keterampilan paling akhir yang dipelajari setelah keterampilan mendengarkan, membaca, dan berbicara. Hal ini dikarenakan keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang aktif seperti halnya berbicara. Kedua keterampilan ini disebut aktif karena dalam proses pembelajarannya didahului dengan kegiatan berpikir yang melahirkan pemahaman dan hasil manifestasi dari keduanya berupa tulisan dan bahasa lisan. Keterampilan menulis dan berbicara disebut juga keterampilan produktif.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA (Sekolah Menengah Atas) El-Shadai Magelang pada kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) tahun 2014, siswa mengalami beberapa kendala dalam pembelajaran bahasa Prancis terutama pada keterampilan menulis (expression écrite). Hal ini dapat dilihat dari kesalahan-kesalahan penulisan yang dilakukan sebagian besar dari siswa ketika dihadapkan pada soal yang memerlukan jawaban tulisan dengan menggunakan accent dan jawaban yang berupa kalimat yang panjang. Seperti yang diketahui bahwa bahsa Prancis memiliki huruf spesial dengan menggunakan aksen yang tidak ditemukan di dalam bahasa Indonesia misalnya, l'accent aigu “é” , l'accent grave "è", l'accent circonflexe "â", "ê", "î", "ô", "û", le tréma, "ä", "ë", "ï", "ö", "ü", "ÿ", la cédille, "ç", Diftong "æ”,”oi”,”ou”,”ai”,”ua”,”eu”,”au”,”ie”.
Masalah yang dialami siswa tidak lepas dari beberapa faktor yang mempengaruhi, baik dari guru maupun siswa. Faktor siswa salah satunya adalah sebagian besar siswa kelas X belum pernah mengenal bahasa Prancis sebelumnya. Faktor motivasi dari guru maupun siswa juga berpengaruh besar dalam hal ini, karena kurangnya motivasi ini menjadikan siswa masih merasakan bahwa bahasa Prancis merupakan hal baru dan malas mempelajari meskipun sudah beranjak ke tingkatan kelas XI maupun XII.
Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah minat terhadap bahasa Prancis siswa yang tergolong rendah. Siswa beranggapan bahwa bahasa Prancis terlalu sulit untuk dipelajari. Perbedaan tulisan dan pengucapan menjadi alasan kesulitan siswa tersebut. Hal ini berpengaruh pada minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Prancis yang menurun. Rendahnya minat tersebut berpengaruh kepada siswa yang menimbulkan rasa malas untuk mengikuti KBM mata pelajaran bahasa Prancis. Sebagian besar siswa bahkan malas untuk membawa atau membuka kamus untuk menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru.
Salah satu metode yang akan digunakan pada SMA El-Shadai untuk meningkatkan keterampilan menulis pada SMA El-Shadai adalah Two Stray Two Stay (TSTS). Sebelumnya belum penah dilakukan penelitian dengan metode yang sama di sekolah tersebut. Metode ini dikembangkan oleh Kagan (1990) dalam (Iskandarwassid dan Sunedar, 2013 :114) , dimana setiap kelompok siswa memungkinkan untuk saling berbagi informasi dalam menyelesaikan soal yang diberikan guru. Tugas yang diberikan guru akan diselesaikan setiap kelompok yang beranggotakan empat siswa, dua siswa sebagai tamu (stray) dan dua siswa tinggal (stay) menerima tamu yang akan datang. Kelompok awal akan mencoba menyelesaikan soal keterampilan menulis yang diberikan guru. Kemudian dengan batasan waktu yang ditentukan guru, tamu mulai berpindah tempat sesuai arahan guru untuk bertukar pikiran dengan hasil dari kelompok lain. Tamu akan berkililing berkunjung ke meja kelompok lain yang sudah menyiapkan dua orang yang tinggal untuk bertukar pikiran dengan tamu yang datang. Kegiatan tersebut akan terus berputar/berjalan sesuai arahan dan waktu yang ditentukan guru.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meningkatkan keterampilan menulis dengan metode Two Stray Two Stay (TSTS). Upaya peningkatan tersebut akan dilakukan di salah satu kelas pada SMA El-Shadai Magelang sebagai wujud dari penelitian. Dengan demikian, peneliti berkesimpulan untuk mengambil judul penelitian “Upaya peningkatan keterampilan menulis bahasa Prancis dengan menggunakan metode Two Stray Two Stay (TSTS) pada SMA El-Shadai Magelang.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti memberikan rumusan masalah sebagai berikut ;
1.             Bagaimanakah pelaksanaan metode kooperatif Two Stray Two Stay (TSTS) dalam keterampilan menulis pada SMA El-Shadai?
2.             Bagaimanakah peningkatan setelah metode kooperatif Two Stay Two Stray diterapkan pada kelas tersebut?





C.     Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti telah memiliki beberapa tujuan dari penelitian ini antara lain
1.             Mendiskripsikan penerapan metode kooperatif Two Stay Two Stray pada keterampilan menulis bahasa Prancis SMA EL-SHADAI Magelang.
2.             Mediskripsikan peningkatan setelah diterapkan metode kooperatif Two Stay Two Stray.

D.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat teoritis dan praktis baik bagi pihak sekolah, guru bahasa Prancis, siswa, maupun bagi mahasiswa.
1.             Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang bahasa asing khususnya dalam bahasa Prancis dan dapat dijadikan reverensi yang relevan bagi peneliti di masa yang akan datang.
2.             Manfaat Praktis
a.       Bagi sekolah
 Dengan adanya penelitian in dapat meningkatkan mutu pendidik khususnya mata pelajaran bahasa Prancis.
b.      Bagi Guru Bahasa Prancis
Diharapkan dari penelitian ini dapat memberi pengalaman bagi guru-guru bahasa Prancis untuk dapat menggunakan strategi pembelajaran yang variatif dan inovatif dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil pembelajaran.
c.        Bagi Mahasiswa
Penelitian ini juga diharapkan dapat memberi manfaat sebagai masukan dan sumber referensi yang relevan bagi mahasiswa lainnya yang akan melakukan peneliti terkait dengan masalah keterampilan menulis dan metode pembelajaran Two Stray Two Stay.






BAB II
PEMBAHASAN

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, maka rancangan penelitian ini berupa siklus yang secara garis besar terdiri dari empat bagian, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berkaitan dengan tahapan tersebut, penelitian yang dilaksanakan di kelas X B SMA El-Shadai Magelang dengan jumlah 26 siswa, terdiri dari 14 siswa laki- laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan sebanyak dua siklus yang dimana kegiatan pembelajarannya bertujuan untuk bagaimana penggunaan metode Two Stray Two Stay (TSTS) dapat meningkatkan keterampilan menulis bahasa Prancis siswa kelas XB SMA El-Shadai Magelang.
Untitled.pngBerdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan pada kelas XB, peneliti menyimpulkan bahwa keterampilan menulis bahasa Prancis siswa mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada pra siklus nilai keterampilan menulis bahasa Prancis yaitu 6,88. Melalui kegiatan pembelajaran siklus I menggunakan metode Two Stray Two Stay (TSTS) rata-rata nilai keterampilan menulis bahasa Prancis meningkat menjadi adalah 7,62. Pada kegiatan pembelajaran siklus II rata-rata nilai keterampilan menulis bahasa Prancis meningkat menjadi 8,94. Sedangkan persentase peningkatan kongitif darinilai tes keterampilan menulis yang diberikan peneliti menggunakan rumus berikut,



Maka peningkatan yang terjadi pada siklus 1 dibandingkan dengan nilai pra-siklus sebesar 10,6% dan peningkatan yang terjadi pada siklus 2 dibandingkan dengan nilai siklus 1 adalah 14,8%. Pada tindakan siklus 2 apabila dibandingkan dari pra-siklus maka diperoleh peningkatan sebesar 29,9%. Persentase tersebut menjadi indikator peneliti mengetahui peningkatan yang terjadi pada kelas XB dengan menggunakan metode kooperatif Two Stray Two Stay (TSTS).
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Two Stray Two Stay (TSTS) yang tepat dan sesuai dengan langkahlangkahnya dapat meningkatkan keterampilan menulis Bahasa Prancis siswa kelas XB di SMA El-Shadai Magelang. Dengan demikian, penelitian ini berhasil membantu meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas X B SMA El-Shadai Magelang dengan penerapan metode Two Stray Two Stay (TSTS) yang dilakukan sebanyak dua siklus.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dengan diterapkannya metode Two Stray Two Stay (TSTS) untuk keterampilan menulis kelas X B, dan terjadi peningkatan kemampuan kognitif. Penerapan dalam keterampilan menulis yaitu dengan membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan dua orang stray dan dua orang stay. Setiap anggota kelompok diberikan materi untuk diselesaikan sesuai waktu yang diberikan guru, kemudian setelah selesai dua orang yang menjadi tamu (stray) mengunjungi dua orang yang tinggal (Stay) untuk membagi dan berdiskusi pekerjaan mereka, sehingga mereka mampu mengetahui kesalahan dari proses diskusi antarteman. Proses berpindah-pindah menjadikan suasana kelas menjadi menyenangkan dan pembelajaran berjalan efektif.
Keterampilan menulis bahasa Prancis siswa kelas X B SMA El-Shadai Magelang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada pra tindakan nilai rata-rata keterampilan menulis bahasa Prancis yaitu 6,88. Melalui kegiatan pembelajaran siklus I menggunakan metode Two Stray Two Stay (TSTS) rata-rata nilai keterampilan menulis bahasa Prancis meningkat menjadi 7,62. Hal ini mengalami kenaikan 10,61% apabila dibandingkan dengan nilai pratindakan. Pada kegiatan pembelajaran siklus II rata-rata nilai keterampilan menulis Bahasa Prancis meningkat menjadi 8,94. Peningkatan yang terjadi pada siklus 2 adalah 14,84 apabila dibandingkan dengan pratindakan dan meningkat 29,89% jika dibandingkan dengan pratindakan.
B.     Saran

1.      Metode yang monoton dapat memberikan efek jenuh dan menurukan minat belajar siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, hendaknya sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk menerapkan metode-metode pembelajaran yang baru dan menambah fasilitas sebagai penunjang dalam penerapan teknik yang dilakukan.
2.      Dengan metode ini kemampuan pelajar yang tadinya buruk sudah meningkat dengan sangat signifikan maka dari karena itu Guru dapat meneruskan penggunaan metode Two Stray Two Stay (TSTS) dalam pembelajaran keterampilan menulis bahasa Prancis di kelas-kelas lain, sehingga keterampilan menulis siswa dapat meningkat. Guru juga diharapkan bisa membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan membantu siswa untuk fokus selama pembelajaran berlangsung.

                                                                                                                   

Komentar